menurut banyak anak SMA, terutama yang baru lulus...
hal yang mengasyikkan adalah saat masuk ke jenjang berikutnya, yaitu dunia perkuliahan. (saya juga berpikir seperti itu..TADINYA!)
tapi...semua itu berubah ketika saya menerima PMDK sebuah institut negri dengan segudang peraturannya yang sangat mengikat.
hhmmm..biar saya kasih tau kalian.
rules no.1 : Jeans and T-shirt are not allowed to campus. (JADI SENIN SAMPE KAMIS SAYA HARUS PAKE KEMEJA DENGAN CELANA BAHAN)
Rules NO.2 : rambut laki-laki harus rapih, nggak boleh GONDRONG! (selain rules no.1, ini juga yang banyak bikin cowo-cowo gaul nyesel masuk kampus itu)
rules no. 3 : sakit atau ijin harap ngasih surat, dan kalo pas ujian suratnya harus surat rawat baru boleh ikut susulan. (saraap nggak?!)
dan masih banyak peraturan lainnya! (yang pastinya aneh dan nyebelin)
oke..kita nggak usah ngebahas peraturan yang seabreg-abreg..karna nantinya kalian akan bertanya : "KOK GITU SIH DE? IHHH,,,GA ASIK BANGET KAMPUS LO!"
dan tentunya saya pun sudah bosan menjawab pertanyaan kalian dengan jawaban : "EMANG!!"
tapi saya dan teman-teman saya lainnya yang merasa nggak nyaman termasuk HEBAT! karena kami bisa bertahan sampai semester 5. (ya sekarang ini)
dan sekarang ini saya diuber suruh nyusun TUGAS AKHIR, KARENA SAYA SUDAH SELESAI PKL duluan . (saya ini kuliah D3) :)
selama saya melewati waktu-waktu saya di kampus yang penuh dengan rasa marah (karena peraturan), senang (karena teman-teman_, dan kecewa (karena beberapa dosen nggak berperasaan ngasih tugas segunung-gunung), saya nggak terpikir bahwa [ada akhirnya itu disuruh untuk menyusun sebuah Tugas Akhir dan nantinya akan sidang!!! (maksdunya saya tau, cuma nggak nyangka cepet banget kalo harus sekarang! hehehhe)
saya pikir waktu berjalan lambat, tapi ternyata waktu itu sangat cepat. dan ini termasuk tanda-tanda kiamat! kiamat dunia dan kiamat buat saya !
ahahhaha...
astagfirullah...tidak..tidak..bukan kiamat!
tapi beban yang sangat membuat saya stress.
sebenarnya bukan saya tidak mau menyusun TA, tapi saya bingung karena belum mendapatkan judul!
dan saya mendapat pembimbing yang sooo HAWT, COOL, AND COLD! (tapi kata kebanyakan murid lamanya bilang dia baik dan ya saya percaya itu)
tapi..si mr. ini sulit ditemui dan cool abis.
jujur saya pernah bertanya untuk jadwal bimbingan dan dia membuat saya mulas sampai saya buang air. (bad habit : panik.... buang air besar)
memalukan dan menyedihkan kah saya??
si mr. minta saya membuat pendahuluan, dan saya bingung, apakah bisa membuat pendahuluan tanpa judul?
jawaban dalam hati saya adalah :
hajaaar aja de! lo pasti bisa! pasti bisa! si mr. itu baik kok de! tenang aja!
tapi...biarpun dalam hati saya mensugesti diri saya untuk semangat, tapi tetep aja saya ciut dan malas menyusun TA karena ada project lain yang juga harus dikerjakan yaitu FILM PENDEK!
arggggg,,,,,bagaimana saya tidak stress?!
TA AWAL BULAN DESEMBER DAN FILM SAYA KEJAR CEPAT UNTUK MENYELESAIKAN TA SAYA?!
toloooonggg TA MEMBUAT SAYA NYARIS GHILA!
Minggu, 22 November 2009
Minggu, 01 November 2009
Bentuk Leher pada Busana sesuai dengan fungsi dan postur tubuh
Potongan leher pada busana yang kita gunakan ataupun yang kita beli terkadang tidak terlalu kita hiraukan, padahal berbagai jenis potongan leher pada busana membantu memperindah anda pada penampilan anda.
Berikut bebereapa bentuk garis leher:
1. Leher Bulat
Potongan leher seperti ini pantang dipakai mereka yang berbadan gemuk dan pendek.
2. Leher U
Memberikan kesan lebih panjang dan tentunya membentuk huruf U.
3. Leher Perahu
Bentuknya mirip seperti sabrina, bentuknya setengah lingkaran membuat leher terlihat lebuh jenjang
4. Leher Sabrina
Bentuknya mirip dengan leher perahu, hanya saja memanjang sampai atas bahu. Cocok untuk yang berbahu ramping.
5. Leher V
Bentuk ini memberi kesan leher jadi lebih panjang.
6. Leher Decdette
Mirip leher U, hanya lebih panjang ke bawah. Cocok untuk yang berkulit putih bersih dan berdada besar.
7. Leher Segi empat
Biasa dipakai untuk busana semi formal.
8. Leher Diamond
Bentuknya serupa leher jantung, hanya sudutnya tidak seruncing leher jantung hati. Cocok untuk kebaya.
9. Leher jantung Hati (love)
Bentuknya segi 6 dgn ujung meruncing. Pas diaplikasikan pada kebaya.
10. Leher Tapal kuda
Banyak dipakai untuk T-shirt atau busana dari bahan kaus.
11. Leher lubang kunci
Cocok untuk yang berleher jenjang. Bentuknya seperti garis leher bulat, hanya pada bagian tengah bawah ada bulatan kecil.
12. Leher Bulat dengan variasi belahan
Untuk yg berleher jenjang, bentuknya bervariasi dan bisa merupakan paduan dari beberapa bentuk garis leher.
(Disunting dari majalah kartini edisi november 2009)
Berikut bebereapa bentuk garis leher:
1. Leher Bulat
Potongan leher seperti ini pantang dipakai mereka yang berbadan gemuk dan pendek.
2. Leher U
Memberikan kesan lebih panjang dan tentunya membentuk huruf U.
3. Leher Perahu
Bentuknya mirip seperti sabrina, bentuknya setengah lingkaran membuat leher terlihat lebuh jenjang
4. Leher Sabrina
Bentuknya mirip dengan leher perahu, hanya saja memanjang sampai atas bahu. Cocok untuk yang berbahu ramping.
5. Leher V
Bentuk ini memberi kesan leher jadi lebih panjang.
6. Leher Decdette
Mirip leher U, hanya lebih panjang ke bawah. Cocok untuk yang berkulit putih bersih dan berdada besar.
7. Leher Segi empat
Biasa dipakai untuk busana semi formal.
8. Leher Diamond
Bentuknya serupa leher jantung, hanya sudutnya tidak seruncing leher jantung hati. Cocok untuk kebaya.
9. Leher jantung Hati (love)
Bentuknya segi 6 dgn ujung meruncing. Pas diaplikasikan pada kebaya.
10. Leher Tapal kuda
Banyak dipakai untuk T-shirt atau busana dari bahan kaus.
11. Leher lubang kunci
Cocok untuk yang berleher jenjang. Bentuknya seperti garis leher bulat, hanya pada bagian tengah bawah ada bulatan kecil.
12. Leher Bulat dengan variasi belahan
Untuk yg berleher jenjang, bentuknya bervariasi dan bisa merupakan paduan dari beberapa bentuk garis leher.
(Disunting dari majalah kartini edisi november 2009)
Selasa, 01 September 2009
Pengemis
Tertatih-tatih di pinggir jalan
Dari pagi hingga malam
Melawan panasnya siang
Bersandar di satu tiang
Aku si bu tua pemalas,
Ya..mereka menyebut ku seperti itu
Ibu tua pemalas dengan 9 anak yang tak memiliki belas kasih kepada orang tua
Lelah ku dicibir oleh masyarakat
Fisik ku yang cukup kuat
Yang mampu berjalan sejauh 5km dan berdiri selama 6 jam
Ternyata malah menjadi petaka bagi yang melihatku dijalan
Aku berdiri didekat tiang
Dengan kain yang ku selempang dibelakang
Ku sodorkan tangan dan memohon bantuan
Aku bu tua pemalas (kata mereka)
Bukan aku tidak mau usaha
Tapi apa daya ku?
Pendidikan yang minim dengan 9 anak dan suami yang sudah wafat
Aku harus berusaha menafkai ke 9 anak ku yang menurut sebagian orang tidak tau diri itu
Kalau aku bisa mengeluh
Aku pun ingin...
Tapi aku tau tuhan sudah banyak mendengar keluhan dr orang banyak dan pasti sudah tau apa yang aku rasakan
Bukan aku tidak yakin, justru karena ku yakin maka aku tidak mau berbicara dengan emosi dan mengeluh pada tuhan tanpa usaha
Saat ini..
Di jalan ini..
Aku pun berusaha,
Menafkai ke 9 anak ku yang masih sangat bergantung kepada ku
Andai aku bisa memberikan anak ku kepada orang lain
Tapi aku seorang ibu tidak akan pernah tega dan tidak pernah mau
Aku si pengemis..
Berjuang tanpa rasa pesimis..
Menghadapi orang-orang dengan pikiran kritis dan bersikap sinis
Aku disini bukan karna malas
Aku disini karna aku bekerja dan berusaha untuk mendapatkan segenggam uang receh atau beberapa lembar uang kertas yang kubwa pulang untuk anak ku
Dimata kalian aku ini pemalas..
Dimata kalian aku ini si pintar sandiwara...
Tapi aku bisa apa lagi selain mengemis di jalan?
Karena aku bekerja pun kalian tidak akan mempercayai ku
Karna kalian menganngap kehidupan dijalan sudaah tanpa aturan
Aku si ibu pemalas..
Mengemis pagi hingga malam..
Hanya untuk sembilan anak yang kulahirkan..
Kumohon janganlah kalian mencibir dan menatap sinis kepadaku..
Aku hanya manusia kecil yang ingin membahagiakan anak ku dengan menjatuhkan harga diri ku di depan kalian ataupun di depan tuhan...
Aku si ibu pengemis yang tak ingin menangis atas takdir yang kutrima..
Dari pagi hingga malam
Melawan panasnya siang
Bersandar di satu tiang
Aku si bu tua pemalas,
Ya..mereka menyebut ku seperti itu
Ibu tua pemalas dengan 9 anak yang tak memiliki belas kasih kepada orang tua
Lelah ku dicibir oleh masyarakat
Fisik ku yang cukup kuat
Yang mampu berjalan sejauh 5km dan berdiri selama 6 jam
Ternyata malah menjadi petaka bagi yang melihatku dijalan
Aku berdiri didekat tiang
Dengan kain yang ku selempang dibelakang
Ku sodorkan tangan dan memohon bantuan
Aku bu tua pemalas (kata mereka)
Bukan aku tidak mau usaha
Tapi apa daya ku?
Pendidikan yang minim dengan 9 anak dan suami yang sudah wafat
Aku harus berusaha menafkai ke 9 anak ku yang menurut sebagian orang tidak tau diri itu
Kalau aku bisa mengeluh
Aku pun ingin...
Tapi aku tau tuhan sudah banyak mendengar keluhan dr orang banyak dan pasti sudah tau apa yang aku rasakan
Bukan aku tidak yakin, justru karena ku yakin maka aku tidak mau berbicara dengan emosi dan mengeluh pada tuhan tanpa usaha
Saat ini..
Di jalan ini..
Aku pun berusaha,
Menafkai ke 9 anak ku yang masih sangat bergantung kepada ku
Andai aku bisa memberikan anak ku kepada orang lain
Tapi aku seorang ibu tidak akan pernah tega dan tidak pernah mau
Aku si pengemis..
Berjuang tanpa rasa pesimis..
Menghadapi orang-orang dengan pikiran kritis dan bersikap sinis
Aku disini bukan karna malas
Aku disini karna aku bekerja dan berusaha untuk mendapatkan segenggam uang receh atau beberapa lembar uang kertas yang kubwa pulang untuk anak ku
Dimata kalian aku ini pemalas..
Dimata kalian aku ini si pintar sandiwara...
Tapi aku bisa apa lagi selain mengemis di jalan?
Karena aku bekerja pun kalian tidak akan mempercayai ku
Karna kalian menganngap kehidupan dijalan sudaah tanpa aturan
Aku si ibu pemalas..
Mengemis pagi hingga malam..
Hanya untuk sembilan anak yang kulahirkan..
Kumohon janganlah kalian mencibir dan menatap sinis kepadaku..
Aku hanya manusia kecil yang ingin membahagiakan anak ku dengan menjatuhkan harga diri ku di depan kalian ataupun di depan tuhan...
Aku si ibu pengemis yang tak ingin menangis atas takdir yang kutrima..
Sabtu, 22 Agustus 2009
Hari pertama puasa alhamdulillah lancar.
Dan semoga puasanya diterima oleh Allah SWT, amieen.
Hari ini ada kejadian yang menggelikan, td sebelum buka gw sm temen gw mau beli kolak buat buka puasa, pas dijalan kok gw rasa naik motor geal-geol, kyk oleh gitu.
Lalu gw tanya ke temen gw, "bannya kempes bukan?"
"Ntar dulu, gw liat dulu" kata dia.
"Eh iya de, kempes, kayaknya bocor. Kita harus nambel ban dl ni."
Hyaaa...akhirnya gw nambel ban dulu, pas mau bayar, tukang tambel bannya ga mau nrima duit. Ternyata dia kenal sama om gw, dan ga enk nrimanya. Dan pas dipaksa-paksa baru deh mau. :)
Pas kejadian ban bocor, gw berusaha nahan emosi supaya nggak marah. Pdhal itu udh bntr lagi mau buka. :)
Hari ini gw bener-bener belajar untuk nahan amarah gw. Dan mnrt gw sendiri sih, alhamdulillah bisa. :)
Puasa harus sabar-sabar. Insya allah malah dapet berkah. :)
Dan semoga puasanya diterima oleh Allah SWT, amieen.
Hari ini ada kejadian yang menggelikan, td sebelum buka gw sm temen gw mau beli kolak buat buka puasa, pas dijalan kok gw rasa naik motor geal-geol, kyk oleh gitu.
Lalu gw tanya ke temen gw, "bannya kempes bukan?"
"Ntar dulu, gw liat dulu" kata dia.
"Eh iya de, kempes, kayaknya bocor. Kita harus nambel ban dl ni."
Hyaaa...akhirnya gw nambel ban dulu, pas mau bayar, tukang tambel bannya ga mau nrima duit. Ternyata dia kenal sama om gw, dan ga enk nrimanya. Dan pas dipaksa-paksa baru deh mau. :)
Pas kejadian ban bocor, gw berusaha nahan emosi supaya nggak marah. Pdhal itu udh bntr lagi mau buka. :)
Hari ini gw bener-bener belajar untuk nahan amarah gw. Dan mnrt gw sendiri sih, alhamdulillah bisa. :)
Puasa harus sabar-sabar. Insya allah malah dapet berkah. :)
Kamis, 20 Agustus 2009
inilah barang-barang PeeDrobe
PeeDrobe
It's about PeeDrobe.
Berawal dari khayalan dr dulu yang pengen banget minta ibu supaya buat butik tapi nggak kesampean. (Kasian ya?)
Ide itu muncul sejak gw SMA, dan gw selalu berandai-andai menjadi owner butik. (Smga suatu saat kesampean. Amiiien)
Pas kuliah, gw mulai suka belanja tapi nggak jadi shopaholic juga karna budget ga adaaa! Ahahhahah... jadi paling gw suka ke ITC yang jual baju harga terjangkau dengan model yang fashionable, atau gw suka beli di online shop.
Awal melihat online shop, gw nggak terpengaruh untuk ikut-ikutan buat. Karna gw pikir basicly dia pasti punya butik or modal yang besar dan internet adalah sarana lain untuk meningkatkan penjualan barang-barangny.
Semakin gw sering online dan terus liat perkembangan online shop yang ada malah makin menjamur, malah makin buanyak online shop yang ga hanya jualan baju baru, malah baju second juga ada.
Gw juga nggak kepikir, kok mereka semua berani menjual secara online dan nggak takut ada costumer yang bawel karna barangnya nggak sesuai sama yang di foto atau alasan lain-lain lah.
Dan...setelah ulangtahun gw, gw kepikiran mau buat usaha. Trus banyak yang nawarin gw ikut MLM lah, jualan obat lah, jualan aksesoris lah, dll. Tapi gw pikir gw nggak bakat dan gw tolak.
Lalu..gw kepikiran bikin online shop juga bareng temen gw. Gw bikin online shop baju-baju second or baru yang dikumpulin sama gw n temen-temen.
Tapi gw bilang itu nggak jalan, karna mungkin karna yang kita jual adalah atasan gitu dan sedangkan banyak peminat yang lagi suka vintage pas saat itu, alhasil gw bilang sedikit gagal.
Berhubung gw suka ke toko kain dan gambar baju meskipun acak-acakan ataupun search gambar baju-baju di internet, gw pikir coba gw bikin baju ah, gw cari bahan sampai jait awalnya gw coba sendiri, tapi jaitan gw GATOT (gagal total) karena basicnya gw ga kursus jait dan ukuran gw nggak tepat!
Dan gw mulai suruh tukang jait, jait baju gw. Dan hasilnya lumayan bagus. Dari situ gw bilang sama ibu dan kk kalo gw mau usaha kecil-kecilan dan gw butuh modal. (Awal modal uang gw sendiri) trus ibu setuju dengan alasan "biar kamu nggak stress dek, ya semoga sukses" ibu bilang gitu.
Akhirnya gw mulai rajin berkunjung ke toko kain dan ke tukang jait, hasilnya gw merencanakan membuat PeeDrobe.
Itu adalah nama untuk online shop gw. Meskipun belom bikin web, setidaknya gw harap PeeDrobe dapat berkembang mulai dari dasar dulu.
PeeDrobe adalah baju-baju yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan penampilan yang ada sekarang. PeeDrobe berasal dari keyakinan gw, optimisme, dan keberanian gw dalam mempresentasikan impian gw mulai dari hal kecil. PeeDrobe dibuat supaya dapat membantu orang-orang yang ingin fashion. Semoga PeeDrobe dapat memenuhi kebutuhan costumer dan memuaskan costumer.
*om Bob Sadino memulai sesuatu dengan belajar dan menjalani dari hal yang paling kecil dan sekarang menjadi sangat besar.
*ibu ria ayam penyet memulai sesuatu dari kegigihan dan keyakinan serta doa, dan sekarang menjadi kaya raya.
*saya belajar dari mereka memulai sesuatu dari hal yang kecil dan tetap berdoa,semoga suatu saat saya dapat memiliki butik yang besar yang bertempat di jakarta selatan. Amieeennn. :)
Buat kalian yang mau buat online shop juga, jangan takut dibilang ikut-ikutan. Karna kalian bisa menciptakan konsep yang beda! Dan jangan takut untuk memulainya. :)
Berawal dari khayalan dr dulu yang pengen banget minta ibu supaya buat butik tapi nggak kesampean. (Kasian ya?)
Ide itu muncul sejak gw SMA, dan gw selalu berandai-andai menjadi owner butik. (Smga suatu saat kesampean. Amiiien)
Pas kuliah, gw mulai suka belanja tapi nggak jadi shopaholic juga karna budget ga adaaa! Ahahhahah... jadi paling gw suka ke ITC yang jual baju harga terjangkau dengan model yang fashionable, atau gw suka beli di online shop.
Awal melihat online shop, gw nggak terpengaruh untuk ikut-ikutan buat. Karna gw pikir basicly dia pasti punya butik or modal yang besar dan internet adalah sarana lain untuk meningkatkan penjualan barang-barangny.
Semakin gw sering online dan terus liat perkembangan online shop yang ada malah makin menjamur, malah makin buanyak online shop yang ga hanya jualan baju baru, malah baju second juga ada.
Gw juga nggak kepikir, kok mereka semua berani menjual secara online dan nggak takut ada costumer yang bawel karna barangnya nggak sesuai sama yang di foto atau alasan lain-lain lah.
Dan...setelah ulangtahun gw, gw kepikiran mau buat usaha. Trus banyak yang nawarin gw ikut MLM lah, jualan obat lah, jualan aksesoris lah, dll. Tapi gw pikir gw nggak bakat dan gw tolak.
Lalu..gw kepikiran bikin online shop juga bareng temen gw. Gw bikin online shop baju-baju second or baru yang dikumpulin sama gw n temen-temen.
Tapi gw bilang itu nggak jalan, karna mungkin karna yang kita jual adalah atasan gitu dan sedangkan banyak peminat yang lagi suka vintage pas saat itu, alhasil gw bilang sedikit gagal.
Berhubung gw suka ke toko kain dan gambar baju meskipun acak-acakan ataupun search gambar baju-baju di internet, gw pikir coba gw bikin baju ah, gw cari bahan sampai jait awalnya gw coba sendiri, tapi jaitan gw GATOT (gagal total) karena basicnya gw ga kursus jait dan ukuran gw nggak tepat!
Dan gw mulai suruh tukang jait, jait baju gw. Dan hasilnya lumayan bagus. Dari situ gw bilang sama ibu dan kk kalo gw mau usaha kecil-kecilan dan gw butuh modal. (Awal modal uang gw sendiri) trus ibu setuju dengan alasan "biar kamu nggak stress dek, ya semoga sukses" ibu bilang gitu.
Akhirnya gw mulai rajin berkunjung ke toko kain dan ke tukang jait, hasilnya gw merencanakan membuat PeeDrobe.
Itu adalah nama untuk online shop gw. Meskipun belom bikin web, setidaknya gw harap PeeDrobe dapat berkembang mulai dari dasar dulu.
PeeDrobe adalah baju-baju yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan penampilan yang ada sekarang. PeeDrobe berasal dari keyakinan gw, optimisme, dan keberanian gw dalam mempresentasikan impian gw mulai dari hal kecil. PeeDrobe dibuat supaya dapat membantu orang-orang yang ingin fashion. Semoga PeeDrobe dapat memenuhi kebutuhan costumer dan memuaskan costumer.
*om Bob Sadino memulai sesuatu dengan belajar dan menjalani dari hal yang paling kecil dan sekarang menjadi sangat besar.
*ibu ria ayam penyet memulai sesuatu dari kegigihan dan keyakinan serta doa, dan sekarang menjadi kaya raya.
*saya belajar dari mereka memulai sesuatu dari hal yang kecil dan tetap berdoa,semoga suatu saat saya dapat memiliki butik yang besar yang bertempat di jakarta selatan. Amieeennn. :)
Buat kalian yang mau buat online shop juga, jangan takut dibilang ikut-ikutan. Karna kalian bisa menciptakan konsep yang beda! Dan jangan takut untuk memulainya. :)
Label:
Baju,
Online Shop,
PeeDrobe
Rabu, 19 Agustus 2009
Brani malu jadi pengalaman.
Hari ini, gw kepingin nulis tentang kejadian siang kemarin yang gw alami.
Sebagai anak magang disalah satu majalah di kota semarang, gw sangat dimanfaatkan dalam hal pekerjaan (Ini positif lho!).
Jadi...redaktur minta tolong gw hadir dalam acara konferensi persnya Tohpati dan musisi jazz lainnya untuk acara jazz yang disponsori oleh Djarum super malamnya di grand candi hotel.
Dari pagi ga ada kerjaan kan? Langsunglah gw bilang oke ke redaktur gw.
Pas detik-detik menuju arah jam 2 dan sebelum gw berangkat ke acara konpress itu..
Dalam hati gw: pede banget gw dtg ke konpress, kan gw nggak ngerti apa-apa tentang Tohpati, trus nanti gw nanya apa ke dia? Nggak lucu kan gw nanya pertanyaan yang ngarang dan gw nggak ngerti sama sekali sama apa yang gw tanyain??? *dhuuueenggg
Dalam hati campur aduk, otak sama hati gw berargumen barengan! Bikin gw stress!
Tapi ya udah terlanjur bilang oke, masa nanti bilang nggak bisa, mau dapet berapa nanti nilai magang??klo gw nolak?
Alhasil dengan modal pede-pede aja dan diiming-imingi sama teman yang bilang ga usah ngajuin pertanyaan aja nanti! So gw brangkat.
Pas sampe di tempatnya gw mau ketemu mba nanis, tp kata front office: mba acara ketemu Tohpatinya nanti jam 2, sekarang masih klinik musik.
Gw tengok jam..dan ternyataaa..udah jam 2.30. Mbaknya sotoy banget dah, ga punya jam apa dia. Oke deh. Akhirnya gw nunggu. Pas duduk nunggu gw diajak ikut masuk ke klinik musik sama orang EO nya, trus dengan polos dan nggak ngerti gw tolak. (Sumpah pas itu perasaan gw ga enk banget sama tuh mba, reporter magang aja belagu banget dalem hati gw!) Ahahhahah..
Akhirnya jam 2, 45 menit, 17 detik gw bisa masuk ke ruangan konpress. Perasaan makin deg-degan. Gw mu tanya apa??? Gw ga mudeng soal JAZZ, kecuali suka denger lagunya. (Kebanyakan lagu jazz yang gw suka jg gw ga tau siapa penyanyinya!) Ahahahha...
Trus gw nggak tau lah itu soal tohpati, indro (yang gw tau soal indro dia pernah ngajarin kaka gw main gitar), trus Farah Di. Pokoknya yang pasti gw tau mereka artis, hebat, keren, kharismatik, dan bejipun pujian yang bagus-bagus deh. :)
***
Saat konpress dimulai, gw sempet-sempetan Googling dl dari BB gw soal tohpati (dengan harapan dapet sesuatu yang bisa gw tanya nanti), tapi toh nggak ada! Berita soal tohpati ga begitu update kayaknya. Alhasil gw diam seribu bahasa dan memasang jurus nyengir paling lebaaarrr dan suara ketawa yang rada besar!! (Malu-maluin bgt!) Setiap ada wartawan dari koran yang nanya gw catet, dan kalo artisnya jawab gw catet dan ketawa! (Karna aslinya tohpati itu lucu orangnya)
Sambil pandangan lurus kedepan, mata gw lirik-lirikan dan mulut gw bisik-bisik minta tolong ide buat bikin pertanyaan sama mba ari (anak magang grafis yang nemenin gw dateng ke konpress itu). Mba ari ngasih gw satu pertanyaan tapi yang sama pertanyaannya kayak yang udah diajuin dulu-an. Akhirnya...gw malu dan diammmm, sambil berdoa: kapan acara ini selesai?!. Dan salah satu moderatornya masih terus-terusan nanya : siapa lagi yang mau bertanya? Dari sisi kiri sepertinya diam seribu bahasa! (Yep, sisi kiri itu gw!)
Sebenarnya bukannya gw mau maksa sok eksis bertanya pas acara konpress dimulai, karna menurut gw buat apa wartawan dateng kesana kalo nggak mau nanya sesuatu buat ngelengkapin artikel di kantor? Trus klo nanya kan kesannya kritis gt, dan gw diem karna memang nggak ngerti dan ga mau nyoba-nyoba sok tau.hehehe..
Ditambah lagi, pas mba ari mau foto si artis, digicamnya tiba-tiba mati! Huaaa...parah..parah...
Wadooohh...klo gini Aku mau pulang aja ke kantor dan menjadikannya pengalaman pertama datang ke konpress tanpa persiapan dan tanpa pengetahuan! Hehhehehe..
Malu nggak malu gw jadiin pengalaman siang kemarin! :)
Sebagai anak magang disalah satu majalah di kota semarang, gw sangat dimanfaatkan dalam hal pekerjaan (Ini positif lho!).
Jadi...redaktur minta tolong gw hadir dalam acara konferensi persnya Tohpati dan musisi jazz lainnya untuk acara jazz yang disponsori oleh Djarum super malamnya di grand candi hotel.
Dari pagi ga ada kerjaan kan? Langsunglah gw bilang oke ke redaktur gw.
Pas detik-detik menuju arah jam 2 dan sebelum gw berangkat ke acara konpress itu..
Dalam hati gw: pede banget gw dtg ke konpress, kan gw nggak ngerti apa-apa tentang Tohpati, trus nanti gw nanya apa ke dia? Nggak lucu kan gw nanya pertanyaan yang ngarang dan gw nggak ngerti sama sekali sama apa yang gw tanyain??? *dhuuueenggg
Dalam hati campur aduk, otak sama hati gw berargumen barengan! Bikin gw stress!
Tapi ya udah terlanjur bilang oke, masa nanti bilang nggak bisa, mau dapet berapa nanti nilai magang??klo gw nolak?
Alhasil dengan modal pede-pede aja dan diiming-imingi sama teman yang bilang ga usah ngajuin pertanyaan aja nanti! So gw brangkat.
Pas sampe di tempatnya gw mau ketemu mba nanis, tp kata front office: mba acara ketemu Tohpatinya nanti jam 2, sekarang masih klinik musik.
Gw tengok jam..dan ternyataaa..udah jam 2.30. Mbaknya sotoy banget dah, ga punya jam apa dia. Oke deh. Akhirnya gw nunggu. Pas duduk nunggu gw diajak ikut masuk ke klinik musik sama orang EO nya, trus dengan polos dan nggak ngerti gw tolak. (Sumpah pas itu perasaan gw ga enk banget sama tuh mba, reporter magang aja belagu banget dalem hati gw!) Ahahhahah..
Akhirnya jam 2, 45 menit, 17 detik gw bisa masuk ke ruangan konpress. Perasaan makin deg-degan. Gw mu tanya apa??? Gw ga mudeng soal JAZZ, kecuali suka denger lagunya. (Kebanyakan lagu jazz yang gw suka jg gw ga tau siapa penyanyinya!) Ahahahha...
Trus gw nggak tau lah itu soal tohpati, indro (yang gw tau soal indro dia pernah ngajarin kaka gw main gitar), trus Farah Di. Pokoknya yang pasti gw tau mereka artis, hebat, keren, kharismatik, dan bejipun pujian yang bagus-bagus deh. :)
***
Saat konpress dimulai, gw sempet-sempetan Googling dl dari BB gw soal tohpati (dengan harapan dapet sesuatu yang bisa gw tanya nanti), tapi toh nggak ada! Berita soal tohpati ga begitu update kayaknya. Alhasil gw diam seribu bahasa dan memasang jurus nyengir paling lebaaarrr dan suara ketawa yang rada besar!! (Malu-maluin bgt!) Setiap ada wartawan dari koran yang nanya gw catet, dan kalo artisnya jawab gw catet dan ketawa! (Karna aslinya tohpati itu lucu orangnya)
Sambil pandangan lurus kedepan, mata gw lirik-lirikan dan mulut gw bisik-bisik minta tolong ide buat bikin pertanyaan sama mba ari (anak magang grafis yang nemenin gw dateng ke konpress itu). Mba ari ngasih gw satu pertanyaan tapi yang sama pertanyaannya kayak yang udah diajuin dulu-an. Akhirnya...gw malu dan diammmm, sambil berdoa: kapan acara ini selesai?!. Dan salah satu moderatornya masih terus-terusan nanya : siapa lagi yang mau bertanya? Dari sisi kiri sepertinya diam seribu bahasa! (Yep, sisi kiri itu gw!)
Sebenarnya bukannya gw mau maksa sok eksis bertanya pas acara konpress dimulai, karna menurut gw buat apa wartawan dateng kesana kalo nggak mau nanya sesuatu buat ngelengkapin artikel di kantor? Trus klo nanya kan kesannya kritis gt, dan gw diem karna memang nggak ngerti dan ga mau nyoba-nyoba sok tau.hehehe..
Ditambah lagi, pas mba ari mau foto si artis, digicamnya tiba-tiba mati! Huaaa...parah..parah...
Wadooohh...klo gini Aku mau pulang aja ke kantor dan menjadikannya pengalaman pertama datang ke konpress tanpa persiapan dan tanpa pengetahuan! Hehhehehe..
Malu nggak malu gw jadiin pengalaman siang kemarin! :)
Langganan:
Postingan (Atom)